Beranda | Artikel
Bersumpah Atas Nama Allah
Selasa, 10 Juli 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Haidar As-Sundawy

Bersumpah Atas Nama Allah  merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh: Ustadz Abu Haidar As-Sundawy dalam pembahasan Kitab Al-Qaulul Mufid karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah. Kajian ini disampaikan pada 3 Sya’ban 1439 H / 20 April 2018 M.

Download juga kajian sebelumnya: Nasihat Untuk Seorang Mujahid

Kajian Tentang Bersumpah Atas Nama Allah – Kitab Al-Qaulul Mufid

Bersumpah dengan menyebut nama Allah, mengatasnamakan Allah bahwa Allah akan berbuat begini, begini, begini. Atau bersumpah mengatasnamakan Allah bahwa Allah tidak akan begini, begini, begini.

Contohnya adalah ketika seseorang mengucapkan, “demi Allah, Allah pasti akan memasukkan kamu kedalam surga” atau “demi Allah, Allah pasti tidak akan memasukkan kamu kedalam surga”. Itu adalah contoh bersumpah mengatasnamakan Allah bahwa Allah akan berbuat begini dan berbuat begitu. Itulah makna bersumpah atas nama Allah.

Bolehkah kita bersumpah mengatasnamakan Allah, bahwa Allah akan berbuat begini atau atau tidak akan berbuat begini? Hal ini dirinci menjadi beberapa rincian.

Pertama, bersumpah dengan menyebut nama Allah tentang apa yang dikabarkan oleh Allah atau Rasul-Nya yang didasarkan kepada penjelasan Al-Qur’an atau hadits yang shahih. Maka ini boleh dan tidak mengapa. Contohnya adalah orang yang menyatakan, “Demi Allah, Allah pasti akan menjadikan Nabi-Nya sebagai pemberi syafaat kepada makhluk-Nya pada hari kiamat.” Hal ini diperbolehkan karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan demikian. Inilah yang disebutkan sebagai syafaat yang paling agung. Disaat seluruh manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar dalam keadaan yang mengenaskan. Seluruhnya telanjang tak berpakaian di Padang yang sangat luas dan matahari amat sangat dekat. Manusia berkeringat. Ada yang keringatnya merendam dia sampai semata kaki, sebetis, selutut dan bahkan ada juga yang sampai setelinga. Itu dijelaskan dalam hadits yang shahih. Lalu orang-orang ingin keluar dari situasi seperti itu. Mereka meminta syafaat kepada Adam, tidak bisa. Meminta kepada Nuh, tidak bisa. Meminta kepada Ibrahim, Musa, akhirnya kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bisa.

Hal demikian dibolehkan karena yakinnya kita kepada kebenaran Al-Qur’an atau Sunnah.

Contoh lain adalah ketika kita bersumpah, “Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik dan mati dalam keadaan syirik.”

Kedua, bersumpah dengan menyebut nama Allah karena kuatnya harapan dan besarnya khusnudzon dia kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Ini juga boleh. Berdasarkan takrir (diamnya) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Diamnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ini bermakna tidak menyalahkan seorang sahabat yang berkata demikian. Dalam kisah Rubayyi’ binti Nadr, ketika dia memecahkan gigi salah seorang hamba sahaya wanita bangsa Anshar. Lalu korban melapor kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam diperintahkan qishash. Tapi keluarga Rubayyi’ mengajukan islah (berdamai). Namun keluarga korban ingin agar dibalas.

Bagaimana kelanjutan kisahnya?

Simak Kajian Lengkapnya, Download dan Sebarkan mp3 Ceramah Agama Islam Tentang Bersumpah Atas Nama Allah – Kitab Al-Qaulul Mufid

Mari raih pahala dan kebaikan dengan membagikan tautan ceramah agama ini ke Jejaring Sosial yang Anda miliki seperti Facebook, Twitter, Google+ dan yang lainnya. Semoga Allah Ta’ala membalas kebaikan Anda.

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv

 


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/31539-bersumpah-atas-nama-allah/